
Arya, si anak laki-laki berumur 8 tahun, dan Bunga, adiknya yang berumur 6 tahun, sedang bermain di halaman belakang rumah mereka. Halaman itu luas sekali, penuh dengan pohon-pohon rindang dan semak-semak yang lebat. Kadang-kadang, halaman itu terasa seperti hutan kecil!
Tiba-tiba, Arya menemukan sesuatu yang aneh terkubur di bawah akar pohon mangga tua. “Bunga, lihat! Apa ini?” serunya sambil menggali dengan semangat.
Mereka menarik benda itu keluar. Ternyata itu adalah sebuah peta tua, kertasnya sudah menguning dan berlubang-lubang di sana-sini. Di peta itu tergambar sungai yang berkelok-kelok, sebuah gua besar, dan tanda ‘X’ besar di ujungnya. Di bagian atas peta tertulis, “Harta Karun Pelangi”.
“Wah, harta karun! Kita harus mencari!” kata Bunga dengan mata berbinar-binar.
Arya mengangguk setuju. “Ayo kita mulai! Peta ini bilang kita harus mengikuti ‘Sungai Kupu-Kupu’ dulu.”
Sungai Kupu-Kupu ternyata adalah aliran air kecil yang mengalir di antara semak-semak. Benar saja, banyak sekali kupu-kupu berwarna-warni beterbangan di sekitarnya. Mereka mengikuti aliran sungai itu, melewati bebatuan dan tanaman liar.
Setelah berjalan cukup jauh, mereka tiba di sebuah gua besar. “Ini pasti ‘Gua Batu Berbisik’!” kata Arya membaca dari peta.
Gua itu gelap dan sedikit menakutkan. Arya memegang tangan Bunga erat-erat. “Jangan takut, Bunga. Kita bersama-sama,” bisik Arya.
Saat mereka masuk ke dalam gua, mereka mendengar suara gemerisik dan bisikan-bisikan aneh. Ternyata, suara itu berasal dari air yang menetes dari stalaktit di langit-langit gua. “Seperti batu-batu itu sedang berbisik!” kata Bunga dengan heran.
Mereka terus berjalan menyusuri gua, mengikuti petunjuk di peta. Akhirnya, mereka tiba di ujung gua. Di sana, mereka menemukan sebuah pintu rahasia yang tersembunyi di balik air terjun kecil.
Arya mendorong pintu itu dan… Wow! Mereka terpukau dengan apa yang mereka lihat. Di balik pintu itu, terdapat sebuah lembah kecil yang indah. Bunga-bunga berwarna-warni bermekaran di mana-mana. Dan yang paling menakjubkan, sebuah pelangi selalu muncul di antara bunga-bunga itu, menciptakan pemandangan yang sangat indah.
“Ini dia! Harta Karun Pelangi!” seru Arya dan Bunga bersamaan.
Mereka bermain di antara bunga-bunga, menikmati keindahan pelangi, dan tertawa bersama. Mereka menyadari bahwa harta karun yang sebenarnya bukanlah emas atau permata, melainkan keindahan alam dan kebersamaan mereka sebagai saudara.
Saat matahari mulai terbenam, mereka kembali ke rumah, membawa serta kenangan indah tentang petualangan mereka. Mereka berjanji akan menjaga rahasia lembah pelangi dan selalu menghargai keindahan alam di sekitar mereka.
“Petualangan ini mengajarkanku bahwa bersama-sama, kita bisa menemukan hal-hal yang luar biasa!” kata Arya sambil tersenyum pada Bunga.
“Dan bahwa persaudaraan itu lebih berharga dari harta karun manapun!” tambah Bunga dengan gembira.
Komentar
Posting Komentar