Milo dan Sayap Keberanian

Milo adalah seekor anak kucing yang lucu dan menggemaskan. Bulunya seputih awan, dengan mata biru yang besar. Tapi Milo punya satu masalah: dia sangat pemalu! Setiap kali melihat kucing-kucing lain bermain di taman, Milo langsung bersembunyi di balik semak-semak. Dia ingin sekali ikut bermain kejar-kejaran dan berguling-guling di rumput, tapi dia takut. Takut kalau-kalau kucing lain tidak menyukainya, atau kalau-kalau dia melakukan kesalahan.

“Aku tidak bisa,” gumam Milo sambil mencengkeram erat ekornya. “Mereka pasti akan menertawakanku.”

Suatu hari, saat Milo sedang bersembunyi di balik bunga matahari, dia melihat sesuatu yang indah. Seekor kupu-kupu berwarna-warni hinggap di kelopaknya. Kupu-kupu itu memiliki sayap yang berkilauan seperti permata.

“Hai, kucing kecil,” sapa kupu-kupu itu dengan suara lembut. “Kenapa kamu bersembunyi di sini? Taman ini sangat indah, sayang sekali kalau kamu melewatkannya.”

Milo terkejut. Dia belum pernah berbicara dengan siapa pun selain ibunya. “A-aku… aku pemalu,” jawab Milo pelan. “Aku takut berbicara dengan kucing-kucing lain.”

Kupu-kupu itu tersenyum. “Pemalu itu wajar, Milo. Tapi keberanian itu seperti sayap. Kamu harus belajar menggunakannya. Setiap orang punya sayap keberanian di dalam dirinya. Kamu hanya perlu menemukannya dan membukanya.”

“Bagaimana caranya?” tanya Milo dengan mata berbinar.

“Coba saja berbicara dengan mereka, Milo. Sapa mereka dengan senyuman. Tawarkan untuk bermain. Jangan takut salah. Setiap orang pernah melakukan kesalahan, dan itu tidak apa-apa. Yang penting adalah kamu berani mencoba.”

Milo menarik napas dalam-dalam. Dia teringat kata-kata kupu-kupu itu. Dia memberanikan diri keluar dari persembunyiannya. Dia melihat sekelompok kucing sedang bermain bola benang. Dengan jantung berdebar, Milo mendekat.

“H-hai,” sapa Milo dengan suara kecil. “B-boleh aku… boleh aku ikut bermain?”

Kucing-kucing itu berhenti bermain dan menoleh ke arah Milo. Mereka tersenyum ramah. “Tentu saja, Milo! Ayo!” seru salah satu kucing.

Milo ikut bermain bersama mereka. Dia tertawa dan berguling-guling di rumput. Dia merasa sangat bahagia! Dia tidak lagi merasa takut atau pemalu. Dia telah menemukan keberaniannya dan mendapatkan teman-teman baru.

Kupu-kupu itu terbang mendekat dan hinggap di bahu Milo. “Lihat, Milo? Kamu hebat! Kamu telah menemukan sayap keberanianmu.”

Milo tersenyum lebar. Dia tahu, sejak hari itu, dia tidak akan lagi bersembunyi. Dia akan selalu berani mencoba dan berteman dengan siapa saja. Karena Milo tahu, persahabatan adalah hadiah yang paling indah.

Komentar